SELENOID
VALVE
Apa itu Solenoid Valve?
Solenoid valve [SV] adalah sebuah katup yang digerakan oleh energi listrik baik AC ataupun DC, mempunyai koil / kumparan sebagai penggeraknya, yang berfungsi untuk menggerakan piston dibagian dalam SV.
Solenoid valve banyak macam dan jenisnya, pemakaian diindustri sangat banyak sekali dan beragam cara penggunaanya, terutama untuk menggerakan unit cylinder yang terdapat pada salah satu bagian mesin
Bagian-bagian Solenoid Valve
1. Block Saluran udara
SV mempunyai block saluran udara yang terdiri dari lubang-lubang yang antara lain, lubang keluaran, lubang masukan dan lubang exhaust, lubang masukan diberi kode P, berfungsi sebagai terminal / tempat udara masuk atau supply, lalu lubang keluaran, diberi kode A dan B, berfungsi sebagai terminal atau tempat udara keluar yang dihubungkan ke beban, sedangkan lubang exhaust diberi kode R, berfungsi sebagai saluran untuk mengeluarkan udara terjebak saat piston bergerak atau pindah posisi ketika sv ditenagai atau bekerja.
2. Piston Block / Rumah Piston
Rumah piston adalah tempat dimana piston bergerak untuk mengalirkan udara dari lubang supply [P] ke lubang output [A] atau [B], sehingga udara dapat mengalir dengan sempurna.
3. Piston
Piston terletak didalam rumah piston berfungsi untuk memindahkan udara dari input ke output, piston berbentuk memanjang, dilengkapi dengan beberapa karet O-ring dibagian tengahnya agar tidak bocor.
4. Coil
Coil adalah benda berupa lilitan kawat yang dililitkan terhadap besi, menyerupai sebuah trafo, jika dialiri arus listrik, maka akan menghasilkan medan magnet sementara untuk menarik plat besi yang ada didalamnya. plat besi yang ada didalam coil bergerak maju dan mundur untuk mendorong piston.
5. Conector
Conector berfungsi untuk terminal pengabelan yang menghubungkan antara tegangan supply dengan coil solenoid valve, didalamnya terdapat terminal kabel yang terhubung dengan coil.
Solenoid valve [SV] adalah sebuah katup yang digerakan oleh energi listrik baik AC ataupun DC, mempunyai koil / kumparan sebagai penggeraknya, yang berfungsi untuk menggerakan piston dibagian dalam SV.
Solenoid valve banyak macam dan jenisnya, pemakaian diindustri sangat banyak sekali dan beragam cara penggunaanya, terutama untuk menggerakan unit cylinder yang terdapat pada salah satu bagian mesin
Bagian-bagian Solenoid Valve
1. Block Saluran udara
SV mempunyai block saluran udara yang terdiri dari lubang-lubang yang antara lain, lubang keluaran, lubang masukan dan lubang exhaust, lubang masukan diberi kode P, berfungsi sebagai terminal / tempat udara masuk atau supply, lalu lubang keluaran, diberi kode A dan B, berfungsi sebagai terminal atau tempat udara keluar yang dihubungkan ke beban, sedangkan lubang exhaust diberi kode R, berfungsi sebagai saluran untuk mengeluarkan udara terjebak saat piston bergerak atau pindah posisi ketika sv ditenagai atau bekerja.
2. Piston Block / Rumah Piston
Rumah piston adalah tempat dimana piston bergerak untuk mengalirkan udara dari lubang supply [P] ke lubang output [A] atau [B], sehingga udara dapat mengalir dengan sempurna.
3. Piston
Piston terletak didalam rumah piston berfungsi untuk memindahkan udara dari input ke output, piston berbentuk memanjang, dilengkapi dengan beberapa karet O-ring dibagian tengahnya agar tidak bocor.
4. Coil
Coil adalah benda berupa lilitan kawat yang dililitkan terhadap besi, menyerupai sebuah trafo, jika dialiri arus listrik, maka akan menghasilkan medan magnet sementara untuk menarik plat besi yang ada didalamnya. plat besi yang ada didalam coil bergerak maju dan mundur untuk mendorong piston.
5. Conector
Conector berfungsi untuk terminal pengabelan yang menghubungkan antara tegangan supply dengan coil solenoid valve, didalamnya terdapat terminal kabel yang terhubung dengan coil.
Solenoid valve adalah salah satu alat
atau komponen kontrol yang salah satu kegunaannya yaitu untuk menggerakan
tabung cylinder, sv adalah katup listrik yang mempunyai koil sebagai
penggeraknya yang mana ketika koil mendapat supply tegangan maka koil tersebut
akan berubah menjadi medan magnet sehingga menggerakan piston pada bagian
dalamnya ketika piston berpindah posisi maka pada lubang keluaran A atau B dari
sv akan keluar udara yang berasal dari P atau supply, pada umumnya sv mempunyai
tegangan kerja 100/200 VAC namun ada juga yang mempunyai tegangan kerja DC.
Jenis Sv
Pada kenyataanya banyak sekali jenis dan macamnya tergantung type dan penggunaan solenoid valve, kalau diterangkan disini rasanya tidak akan cukup, namun berdasarkan modelnya sv dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu sv single coil (satu kumparan) dan sv double coil (dua kumparan) tapi mempunyai cara kerja yang sama.
Jenis Sv
Pada kenyataanya banyak sekali jenis dan macamnya tergantung type dan penggunaan solenoid valve, kalau diterangkan disini rasanya tidak akan cukup, namun berdasarkan modelnya sv dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu sv single coil (satu kumparan) dan sv double coil (dua kumparan) tapi mempunyai cara kerja yang sama.
Penggunaan/implementasi
Dilapangan penggunaan sv mempunyai banyak variasi dalam hal kegunaan atau kebutuhan dari mesin tertentu, contoh-contoh penggunaan sv yaitu :
- Digunakan untuk menggerakan tabung cylinder.
- Digunakan untuk menggerakan piston valve.
- Digunakan untuk menggerakan blow zet valve.
- Dan masih banyak lagi
Sebuah solenoid valve memiliki dua bagian
utama: solenoida dan katup. Solenoida mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik yang, pada gilirannya, membuka atau menutup katup mekanis. Sebuah katup
bertindak langsung hanya memiliki sirkuit aliran kecil, yang ditunjukkan
dalam bagian E dari diagram ini (bagian ini disebutkan di bawah ini sebagai
katup pilot). Ini katup diafragma dikemudikan mengalikan aliran kecil
ini dengan menggunakannya untuk mengontrol aliran melalui lubang yang lebih
besar.
Katup solenoid dapat menggunakan segel
logam atau segel karet, dan mungkin juga memiliki antarmuka listrik untuk
memungkinkan kontrol yang mudah. Sebuah pegas dapat digunakan
untuk menahan katup dibuka atau ditutup sementara katup tidak diaktifkan.
Sebuah Input-sisi
B-Diafragma
C-Tekanan ruang
D-Tekanan bantuan saluran
E-Solenoid
F-Output sisi
B-Diafragma
C-Tekanan ruang
D-Tekanan bantuan saluran
E-Solenoid
F-Output sisi
Diagram ke kanan menunjukkan desain katup
dasar. Pada gambar atas adalah katup dalam keadaan tertutup. Dalam air di bawah
tekanan masuk di A B adalah diafragma elastis dan di atas itu adalah
musim semi lemah menekannya.. Fungsi musim semi ini tidak relevan untuk saat
ini sebagai katup akan tetap tertutup bahkan tanpa itu. Diafragma memiliki
lubang jarum melalui pusatnya yang memungkinkan jumlah yang sangat kecil air
mengalir melewatinya. Air ini mengisi rongga C di sisi lain dari
diafragma sehingga tekanan yang sama di kedua sisi diafragma, namun musim semi
kompresi memasok gaya ke bawah bersih. Mata air itu lemah dan hanya mampu
menutup inlet karena tekanan air menyamakan kedudukan di kedua sisi diaphram
tersebut.
Dalam konfigurasi sebelumnya saluran kecil
D diblokir oleh pin yang merupakan angker dari solenoid E dan yang
ditekan oleh pegas. Jika solenoida diaktifkan dengan menarik ke atas pin
melalui gaya magnet dari arus solenoida, air di ruang C akan mengalir
melalui saluran D untuk sisi output katup. Tekanan di ruang C
akan turun dan tekanan masuk akan mengangkat diafragma sehingga membuka katup
utama. Air sekarang mengalir langsung dari A F untuk.
Ketika solenoida ini kembali dinonaktifkan
dan D konduit tertutup lagi, musim semi membutuhkan kekuatan yang sangat
kecil untuk mendorong diafragma ke bawah lagi dan menutup katup utama. Dalam
prakteknya seringkali tidak ada musim semi yang terpisah, diafragma elastomer
dibentuk sehingga berfungsi sebagai pegas sendiri, lebih memilih untuk berada
dalam bentuk tertutup.
Dari penjelasan ini dapat dilihat bahwa
jenis katup bergantung pada diferensial tekanan antara input dan output sebagai
tekanan pada input selalu harus lebih besar dari tekanan pada keluaran untuk
itu untuk bekerja. Jika tekanan pada output, dengan alasan apapun, naik di atas
bahwa dari input maka katup akan membuka terlepas dari keadaan solenoida dan
katup pilot.
Dalam beberapa katup solenoid solenoid
bekerja langsung pada katup utama. Lainnya menggunakan katup, solenoid kecil
lengkap, yang dikenal sebagai pilot, untuk menjalankan katup lebih besar.
Sedangkan tipe kedua sebenarnya adalah sebuah solenoid valve dikombinasikan
dengan katup pneumatis digerakkan, mereka dijual dan dikemas sebagai satu
kesatuan disebut sebagai katup solenoid. Katup dikemudikan membutuhkan daya
lebih sedikit untuk mengontrol, tetapi mereka terasa lebih lambat. Solenoida
dikemudikan biasanya perlu kekuatan penuh setiap saat untuk membuka dan tetap
terbuka, di mana sebuah solenoida langsung bertindak hanya mungkin perlu
kekuatan penuh untuk jangka waktu singkat untuk membukanya, dan hanya daya
rendah untuk menahannya.